Dalam beberapa dekade terakhir, terapi pengobatan penyakit diabetes tidak banyak berubah. Setiap hari diabetesi (pengidap diabetes) akan mengukur kadar gula darah (glukosa) terlebih dahulu, lalu menggunakan beberapa dosis insulin sesuai resep dokter. Hal ini guna membantu mengontrol glukosa di dalam tubuh.
Insulin bisa diperoleh dari suntikan maupun pompa insulin. Berbeda dengan pemakaian suntik insulin yang terjadwal, pump insulin dinilai lebih praktis. Karena, perangkat elektronik tersebut dapat mengalirkan insulin secara otomatis ke dalam tubuh.
Meski begitu, penggunaan pompa insulin dinilai masih belum efektif. Sebab, terdapat banyak komponennya yang perlu disiapkan sebelum digunakan. Berangkat dari hal tersebut, peneliti mengembangkan teknologi terbaru bernama insulin patch.
Insulin patch untuk diabetes disebut-sebut lebih praktis sebab penggunaannya serupa koyo yang hanya perlu direkatkan ke kulit. Di bawah ini sederet fakta seputar insulin patch yang perlu Anda ketahui:
Artikel Lainnya: Mana Lebih Baik, Suntik Insulin atau Obat Oral Diabetes?
1. Dikembangkan Peneliti dari Amerika Serikat
Insulin patch dikembangkan oleh para peneliti dari tiga universitas terkemuka di Amerika Serikat. Perguruan tinggi yang dimaksud yaitu University of California Los Angeles (UCLA) School of Engineering, University of North Carolina (UNC) School of Medicine, dan Massachusetts Institute of Technology (MIT).
Risetnya dipublikasikan melalui jurnal Nature Biomedical Engineering. Penelitian dilakukan pada babi pengidap diabetes tipe 1 dengan bobot kurang dari 25 kg. Babi kemudian ditempelkan insulin patch seukuran koin.
Hasil studi menemukan, insulin patch berhasil mengontrol kadar gula darah babi sekitar dua puluh jam.
2. Cara Kerja Insulin Patch
Insulin patch mengandung jarum mikro yang dirancang khusus. Jarum tersebut berukuran kurang dari 1 milimeter.
Jarum mikro terbuat dari polimer yang dapat mendeteksi kadar glukosa tubuh ketika ditempelkan ke kulit. Di dalamnya, terkandung insulin buatan.
Insulin sintetis memiliki struktur kimia dan cara kerja serupa hormon insulin alami yang diproduksi oleh sel beta pankreas manusia.
Insulin adalah hormon yang bertugas membantu sel tubuh menyerap dan menggunakan gula darah sebagai energi.
Ketika insulin patch ditempelkan ke kulit, jarum mikro akan menembus hingga sekitar setengah milimeter di bawah permukaan kulit. Lalu, bahan polimer jarum akan mendeteksi kadar glukosa.
Ketika kadar gula darah naik, polimer akan otomatis melepaskan insulin buatan ke dalam tubuh.
Pada kasus penderita diabetes tipe 1, lonjakan gula darah terjadi karena insulin tidak diproduksi optimal. Hal ini disebabkan sel beta pankreas mengalami kerusakan akibat penyakit autoimun.
Ketika insulin buatan dialirkan melalui insulin patch, kadar gula darah diabetesi akan berangsur normal. Saat kadar glukosa kembali normal, polimer insulin patch akan mendeteksinya, lalu memperlambat pengiriman insulin buatan ke dalam tubuh.
Artikel Lainnya: Cara Kerja dan Manfaat Pompa Insulin untuk Penderita Diabetes
3. Diduga Lebih Efisien Dibanding Insulin Suntik dan Pompa Insulin
Anggota penelitian dari UCLA Samueli School of Engineering, Zhen Gu, PhD, mengungkapkan manfaat insulin patch diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup penderita diabetes.
“Insulin patch meniru cara kerja sel beta pankreas penghasil insulin. Alat ini membantu diabetesi untuk lebih efisien dalam memeriksa gula darah dan menyuntikkan insulin sesuai kebutuhan. Penggunaannya lebih praktis, dibanding jarum suntik ataupun pump insulin,” paparnya.
Selain itu, manfaat insulin patch juga diharapkan dapat mengurangi risiko overdosis insulin, yang dapat memicu kejang, koma, hingga kematian.
4. Butuh Penelitian Lanjutan
Menanggapi hasil riset insulin patch, dr. Alvin Nursalim, SpPD, mengatakan diperlukan studi lanjutan guna mengetahui manfaat alat tersebut bagi manusia.
“Soalnya, pengembangan insulin patch masih dalam tahap penelitian dengan mekanisme detail yang masih perlu dipelajari,” paparnya.
Terlebih, studi dilakukan sebatas pada hewan. Para peneliti sendiri masih menanti persetujuan Food and Drug Administration, AS, untuk melakukan uji klinis lanjutan pada manusia.
Itu dia serba-serbi insulin patch untuk pengidap diabetes. Patch ini merupakan teknologi yang potensial untuk merevolusi terapi pengobatan diabetes. Namun, masih diperlukan studi lanjutan pada manusia guna mengonfirmasi manfaatnya.
Untuk mengelola penyakit diabetes, tetap lakukan pilar utama manajemen penyakit metabolik. Caranya, dengan menjalani pola makan sehat, berolahraga, serta menggunakan insulin dan obat terapi diabetes sesuai resep dokter.
Jika ingin tanya lebih lanjut seputar pengobatan diabetes, konsultasi dengan dokter penyakit dalam via Live Chat. Dapatkan informasi lengkap seputar diabetes di aplikasi KlikDokter.
(FR/NM)
Referensi:
- Health Europa. Diakses 2022. Smart, wearable insulin patch could revolutionise diabetes treatment.
- Nature Biomedical Engineering. Diakses 2022. Glucose-responsive insulin patch for the regulation of blood glucose in mice and minipigs.
Ditinjau oleh dr. Alvin Nursalim, SpPD