Ginjal dan Saluran Kemih

Menyingkap Efek Puasa pada Penderita Penyakit Ginjal Kronis

Zahra Aminati, 23 Apr 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Penderita penyakit ginjal kronis biasanya mudah lemas. Apakah puasa baik untuk penderita ginjal? Simak di sini.

Menyingkap Efek Puasa pada Penderita Penyakit Ginjal Kronis

Lewat beberapa penelitian, puasa di bulan Ramadan memberikan sejumlah manfaat kesehatan. Manfaatnya, antara lain membantu menurunkan berat badan, mengurangi risiko diabetes, mengurangi risiko kanker, hingga menjaga kesehatan mental. 

Namun, orang dengan kondisi kesehatan tertentu mungkin butuh penyesuaian untuk berpuasa di bulan Ramadan. Salah satunya adalah orang dengan penyakit ginjal kronis atau CKD (chronic kidney disease). Ini berkaitan dengan pola makan penderita yang memerlukan perhatian khusus. 

Lantas, seperti apa efek puasa bagi penderita CKD? Apakah puasa baik untuk penderita ginjal kronis? Ketahui lebih lanjut lewat ulasan berikut ini. 

Kondisi Ginjal pada Penderita Penyakit Ginjal Kronis

Tugas utama organ ginjal adalah menyaring cairan dan limbah dari darah untuk kemudian dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk urine. Setiap harinya, kedua ginjal menyaring sekitar 120-150 liter darah dan menghasilkan sekitar 1-2 liter urine.

Artikel Lainnya: Berbagai Masalah Kesehatan yang Rentan Terjadi saat Puasa 

Lewat proses penyaringan darah tersebut, ginjal berperan dalam mengendalikan cairan dalam tubuh dan mencegah penumpukan limbah. Organ ini pun berfungsi dalam menjaga level elektrolit, seperti sodium, potasium, dan fosfat agar tetap stabil. 

Di samping itu, ginjal juga berkontribusi dalam produksi hormon dan enzim yang membantu mengendalikan tekanan darah, menjaga kesehatan tulang, serta memproduksi sel darah merah.

Pada penderita penyakit ginjal kronis, proses penyaringan darah tersebut tidak bisa dilakukan dengan optimal akibat ginjal yang sudah rusak. 

Kondisi ini kemudian membuat limbah menumpuk dan menyebabkan tubuh menjadi lemah, kurang nafsu makan, hingga masalah kesehatan lainnya. Jika kerusakan ginjal sudah akut, penderita perlu melakukan dialisis atau transplantasi ginjal. 

Artikel Lainnya: Daftar Penyakit yang Penderitanya Disarankan Tidak Berpuasa 

Apakah Puasa Baik untuk Penderita Ginjal Kronis?

Puasa di bulan Ramadan dilakukan sebelum matahari terbit sampai matahari terbenam, atau sekitar 14 jam (di Indonesia). Meski tidak ada asupan makanan dan minuman dalam jangka waktu tersebut, puasa mungkin tetap bisa dilakukan oleh penderita CKD. 

Pada penelitian yang disebutkan di BMJ Journal, berjudul Impact of Ramadan fasting on kidney function and related outcomes in patients with chronic kidney disease: a systematic review protocol (2018), puasa (selama 12 jam) tidak berefek buruk pada pasien transplantasi ginjal.

Masih di jurnal yang sama, peran puasa dalam penurunan berat badan dan kontrol tekanan darah juga dinilai akan bermanfaat menurunkan risiko gagal ginjal kronis. Ini berkaitan dengan faktor risiko CKD, yaitu obesitas dan hipertensi

Meski begitu, dr. Atika berpendapat bahwa manfaat tersebut masih perlu diteliti lebih lanjut. Ia juga mengungkapkan, penting bagi penderita penyakit ginjal kronis untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum menjalani puasa. 

“Ini bertujuan untuk mencegah memberatnya gejala penyakit ginjal tanpa harus kehilangan kesempatan beribadah puasa,” kata dr. Atika.

Pasalnya, penderita penyakit ginjal kronis cenderung cepat lemas, karena CKD bisa menyebabkan anemia. Selain itu, gejala berupa mual, muntah, dan sulit tidur juga akan semakin memicu tubuh menjadi lemah. 

Artikel Lainnya: Minum Air Dingin Bikin Ginjal Rusak, Benarkah? 

Ketika tidak ada asupan makanan dan minuman dalam jangka waktu lama, kondisi tersebut bisa saja semakin parah. Belum lagi, daya tahan tubuh penderita penyakit ginjal kronis pun berbeda-beda, sesuai dengan tingkat keparahannya. 

Sebuah studi tahun 2014 berjudul Ramadan fasting and chronic kidney disease: A systematic review, juga menyebutkan bahwa puasa di bulan Ramadan memiliki dampak negatif pada penderita CKD. Hal ini berlaku pada individu yang sebelumnya sudah memiliki penyakit jantung. Beberapa efek negatifnya berupa risiko serangan jantung dan stroke

Oleh sebab itu, pelaksanaan puasa harus dilakukan dengan izin dokter dan sejumlah penyesuaian. Konsumsi obat saat sahur dan berbuka pun demikian. Selain itu, penderita penyakit ginjal kronis sebaiknya menghindari makanan tinggi fosfor dan kalium, contohnya gorengan. 

Kebutuhan asupan cairan bisa dipenuhi dengan minum air putih sebanyak 2 liter per hari, 1 liter saat sahur dan 1 liter saat berbuka. Namun, jumlahnya bisa saja berkurang sesuai dengan anjuran dokter. 

Selain itu, pemeriksaan rutin 1-2 minggu sekali juga perlu dilakukan penderita CKD yang menjalani puasa selama bulan Ramadan. Hal tersebut untuk melihat apakah puasa memberikan dampak yang signifikan terhadap kondisi ginjal atau tidak. 

Demikian ulasan terkait efek puasa pada penderita penyakit ginjal kronis. Gunakan fitur LiveChat di aplikasi KlikDokter untuk berkonsultasi lebih lanjut menyangkut hal ini. 

(PUT/JKT)

Referensi:

National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. Diakses 2022. What Is Chronic Kidney Disease?

WebMD. Diakses 2022. Fasting: What You Should Know.

BMJ Journal. Diakses 2022. Impact of Ramadan fasting on kidney function and related outcomes in patients with chronic kidney disease: a systematic review protocol. 2018. 

Karger Journal. Diakses 2022. Islamic Fasting and Health. 2010. 

JStage Journal. Diakses 2022. Effects of Ramadan fasting on the health of Muslims. 2000. 

Dove Press. Diakses 2022. Ramadan fasting and chronic kidney disease: does estimated glomerular filtration rate change after and before Ramadan? Insights from a mini meta-analysis. 2015. 

MedCrave Online. Diakses 2022. Effect of Ramadan fasting on renal physiology. 2014. 

NCBI. Diakses 2022. Ramadan fasting and chronic kidney disease: A systematic review. 2014. 

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Diakses 2022. Situasi Penyakit Ginjal Kronis.

Ditinjau oleh dr. Atika

puasa
Penyakit Ginjal