Kanker merupakan penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel abnormal dan tidak terkendali. Hal ini dikarenakan adanya mutasi gen, yaitu perubahan materi genetik yang memicu sel tumbuh dan membelah sangat cepat, sehingga mencetuskan keganasan.
Semua jenis kanker merupakan hasil dari mutasi gen, termasuk kanker darah. Beberapa mutasi tersebut bersifat herediter alias dapat diwariskan dari orangtua kepada anaknya.
Menurut dr. Atika, anak dari orangtua pengidap kanker darah keturunan punya kemungkinan lebih besar mengembangkan keganasan serupa.
“Meski begitu, memiliki riwayat keturunan gen yang bermutasi (dan bersifat herediter) tidak lantas membuat seseorang pasti kena kanker darah tersebut. Namun, memang kemungkinannya untuk terkena kanker darah jadi lebih tinggi,” jelasnya.
Artikel Lainnya: Tiga Jenis Kanker Darah yang Harus Anda Tahu
Jenis-Jenis Kanker Darah Keturunan
Terdapat tiga jenis kanker darah yang dapat diwariskan secara genetik, berikut penjelasannya:
1. Leukemia
Leukemia merupakan jenis kanker darah yang terjadi akibat mutasi sel darah putih. Kondisi ini menyebabkan sel darah putih diproduksi berlebihan.
Sel darah putih adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh (imun) yang diproduksi di dalam sumsum tulang.
Ketika sel darah putih mengalami mutasi dan mencetuskan leukemia, fungsinya turut terganggu. Sel darah putih justru menyerang sel sehat tubuh.
Leukemia juga menghentikan sumsum tulang memproduksi sel darah merah. Padahal, sel darah merah berperan penting mengangkut oksigen dan trombosit (keping sel darah) untuk proses pembekuan darah.
Kondisi tersebut membuat pengidap leukemia mengalami sejumlah gejala, seperti mimisan, mudah memar, bintik merah pada kulit, anemia, leher bengkak, penurunan berat badan drastis, mudah terinfeksi penyakit, serta demam dan menggigil.
Jika sel kanker menyumbat pembuluh organ tertentu, penderita leukemia bahkan dapat mengalami nyeri tulang, mual dan muntah, sakit kepala hebat, linglung, hingga kejang.
Beberapa jenis leukemia dapat diwariskan secara genetis. Jenis leukemia yang dimaksud antara lain leukemia limfositik kronis, leukemia myeloid akut, leukemia mielomonositik kronis, dan juvenile myelomonocytic leukemia.
Artikel Lainnya: Deteksi Dini Leukemia, Bisakah Dilakukan?
2. Limfoma
Limfoma merupakan kanker darah yang menyerang limfosit. Berbeda dengan leukemia limfositik kronis, limfoma menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening (limfadenopati).
Karenanya, limfoma juga dijuluki sebagai kanker kelenjar getah bening. Pembengkakan kelenjar getah bening mencetuskan gejala limfoma berupa demam, batuk, mudah lelah, kulit gatal, penurunan berat badan drastis, hingga sesak napas.
Beberapa jenis limfoma merupakan kanker darah yang dapat menurun ke anak, yaitu limfoma Hodgkin, limfoma Non-Hodgkin, dan Waldenström macroglobulinemia.
3. Mieloma
Mieloma merupakan keganasan yang terjadi akibat pertumbuhan abnormal salah satu jenis sel darah putih bernama sel plasma.
Dalam keadaan normal, sel plasma berperan menghasilkan antibodi untuk melawan infeksi. Namun, perubahan genetik menyebabkan fungsi sel plasma terganggu.
Akibatnya, imun pun melemah dan produksi sel darah merah berkurang. Sementara, kadar kalsium diproduksi berlebihan, sehingga menyebabkan ginjal bermasalah.
Terdapat beberapa jenis mieloma yang dapat diwariskan secara genetik, antara lain multiple myeloma dan neoplasma myeloproliferatif.
Bisakah Kanker Darah Keturunan Dicegah?
Seperti disampaikan dr. Atika, individu yang memiliki riwayat keturunan kanker darah genetis belum tentu mengembangkan keganasan serupa.
Meski begitu, ia berisiko tinggi mengembangkan kanker darah. Lantas, apakah kanker darah keturunan bisa dicegah?
Dijelaskan dr. Joseph Dominic, spesialis onkologi dari dr. Kamakshi Memorial Hospitals, India, risiko kanker darah herediter dapat diminimalkan. Asalkan, orang yang punya riwayat keturunan kanker darah disiplin menjaga pola hidup sehat dan menjauhi faktor risiko kanker darah herediter.
Hal tersebut berlaku terutama bagi pria. Pasalnya, pria dengan riwayat keturunan kanker darah lebih berisiko mengembangkan keganasan serupa.
Artikel Lainnya: Gejala Multiple Myeloma yang Perlu Anda Tahu
Risiko yang Perlu Diperhatikan Keturunan Pengidap Kanker Darah
Bagi orang dengan keturunan penderita leukemia, penting untuk menghindari faktor risiko seperti paparan radiasi pengion dosis besar misalnya sinar-X, merokok ataupun terpapar asap rokok, serta terpapar benzene.
Hal itu utamanya perlu diperhatikan keturunan pengidap leukemia yang juga memiliki kondisi medis peningkat risiko keganasan tersebut. Kondisi medis yang dimaksud yaitu down syndrome ataupun kelainan darah seperti polisitemia vera.
Sementara itu, orang dengan riwayat keturunan penderita limfoma harus menjauhi faktor yang dapat meningkatkan keganasan, seperti infeksi HIV, hepatitis C, virus limfotropik sel T manusia, virus Epstein-Barr, maupun bakteri pylori.
Caranya, dengan tidak melakukan aktivitas seksual berisiko seperti oral seks ataupun rimming (oral dubur), tidak bergonta-ganti pasangan, dan mengenakan kondom saat berhubungan seks.
Penderita limfoma juga perlu menghindari konsumsi obat imunosupresan jangka panjang, paparan radiasi, benzene, ataupun pestisida.
Hal tersebut utamanya penting diperhatikan oleh keturunan pengidap limfoma yang menderita penyakit autoimun, seperti sindrom Sjögren, lupus, rheumatoid arthritis, atau penyakit celiac. Deretan penyakit autoimun ini meningkatkan risiko limfoma.
Adapun bagi individu keturunan pengidap mieloma, hindari faktor risiko seperti obesitas dan paparan radiasi. Hal ini terutama bagi individu keturunan pengidap kanker sel plasma yang berusia di atas 45 tahun dan memiliki latar belakang keturunan Afrika-Amerika.
Nah, demikian jenis-jenis kanker darah yang bisa terjadi dalam keturunan. Jangan ragu konsultasi kepada dokter lebih lanjut bila merasa memiliki riwayat atau faktor risikonya.
Gunakan layanan Live Chat 24 jam di aplikasi KlikDokter untuk konsultasi lebih cepat dan mudah. #JagaSehatmu dari penyakit kanker dengan menerapkan gaya hidup sehat dan lakukan skrining kesehatan secara berkala.
(FR/NM)
Referensi:
- Medical News Today. Diakses 2022. Does blood cancer run in families?
- Dr. Kamakshi Memorial Hospitals. Diakses 2022. How Can Blood Cancer Be Prevented?
Ditinjau oleh dr. Atika