Memelihara kucing memang gampang-gampang sulit. Sering kali kita mungkin tidak menyadari kucing sedang sakit. Oleh karena itu, ciri-ciri kucing sakit perlu diketahui dan dipahami.
Tanda-tanda kucing sakit sebenarnya dapat diperhatikan dari perilaku dan kebiasaannya, serta gejala fisik.
Beberapa ciri kucing sakit sebagai berikut.
1. Perubahan Nafsu Makan
Jika kucing kamu menunjukkan perubahan nafsu makan, baik bertambah ataupun berkurang, itu bisa menjadi salah satu tanda mungkin ia mengalami masalah pada sistem pencernaannya.
Peningkatan nafsu makan pada kucing dapat disebabkan oleh parasit usus, hipertiroidisme, diabetes, atau penyakit pencernaan yang menyebabkan penyerapan nutrisi buruk.
Sementara, nafsu makan berkurang mungkin disebabkan karena kucing merasa mual, demam, mengalami penyakit pencernaan, atau nyeri di mulut.
Artikel Lainnya: Mengetahui Penyebab, Ciri, dan Cara Mengobati Kucing Demam
2. Banyak Minum
Jika kucing minum lebih sering atau lebih banyak dari biasanya, kamu perlu curiga adanya masalah pada tubuhnya.
Ada banyak kemungkinan penyebab peningkatan rasa haus pada kucing, termasuk:
- Diabetes
- Penyakit ginjal
- Hipertiroidisme
Penyakit endokrin yang kurang umum seperti akromegali atau hyperadrenocorticism
3. Sering Mengeong atau Bersuara
Mengeong adalah salah satu cara kucing berkomunikasi. Mengeong dapat diartikan banyak hal, bisa jadi lapar, marah, mencari perhatian, atau memberitahu sesuatu.
Kalau kucing yang tadinya jarang bersuara kemudian lebih sering mengeong dari biasanya, itu mungkin ia sedang mencoba memberitahu kamu kalau ia merasa tidak nyaman atau mengalami tekanan fisik maupun emosional.
Biasanya, kucing mengeong lebih sering saat lapar atau kesakitan. Seiring bertambahnya usia, beberapa kucing bisa mengalami disfungsi kognitif atau kepikunan, yang juga dapat mengubah frekuensi bersuara.
4. Tidak Bisa Buang Air Kecil
Segera cari pertolongan medis jika kucing kamu tiba-tiba tidak bisa buang air kecil, terutama kucing jantan. Ia mungkin mengalami penyumbatan di saluran kemih bagian bawah dan harus segera ditangani.
Untuk mengetahui apakah kucing sulit buang air kecil, kamu dapat memperhatikan kotak pasir untuk buang air kecil dan BAB. Jika pasir terus-menerus kering, maka itu bisa menjadi tanda kucing sakit dan kesulitan BAK.
Kebiasaan BAK kucing yang berubah juga mesti diwaspadai, misalnya tidak BAK di tempatnya. Hal ini mungkin menandakan ia mengalami penyakit yang membuatnya sulit masuk atau keluar dari kotak pasir.
Artikel Lainnya: Kiat Bebas Toksoplasma bagi Pencinta Kucing
- Penyumbatan pencernaan atau tidak sengaja menelan benda asing
- Parasit usus
- Sensitivitas terhadap makanan, intoleransi, atau alergi
- Penyakit ginjal
- Pankreatitis
- Radang usus
- Infeksi bakteri atau virus
- Menelan racun
- Penyakit hati
- Kanker
Jika kamu melihat kucing mengalami diare dan muntah, segera bawa ke dokter hewan untuk diketahui penyebabnya dan diobati.
6. Perubahan Kebiasaan Menjilat Tubuh
Kucing biasanya menjilat tubuhnya untuk membersihkan diri dari kotoran di bulunya. Namun, kalau kucing terlihat lebih sering menjilat tubuhnya, itu bisa menjadi tanda adanya masalah.
Selain itu, beberapa kucing bisa cenderung melakukan overgroom atau menjilat bulunya lebih sering untuk menenangkan diri saat cemas.
Di sisi lain, beberapa masalah kesehatan juga bisa membuat kucing enggan menjilat tubuhnya. Contohnya, rasa sakit pada sendi dapat menyebabkan kucing menghindari menjilat area yang nyeri.
Kucing yang merasakan sakit di mulutnya juga mungkin tidak mau menjilat bulu karena tidak nyaman dengan mulutnya.
7. Bau Mulut
Bau mulut pada kucing bisa disebabkan oleh penyakit gigi, misalnya karang gigi, radang gusi, stomatitis, gigi abses, atau tumor di mulut.
Selain itu, bau mulut pada kucing juga bisa menjadi tanda adanya penyakit dalam seperti penyakit ginjal atau diabetes.
8. Lebih Rewel
Berikut beberapa kemungkinan penyebab kucing kamu menjadi lebih rewel:
- Tubuh sakit
- Perubahan penglihatan atau pendengaran yang membuat kucing merasa lebih rentan dan defensif
- Hipertiroidisme
- Hipertensi
- Tumor otak
- Rabies
Hubungi dokter hewan segera jika kucing terus-menerus rewel agar diketahui penyebabnya.
Artikel Lainnya: Mana yang Lebih Berbahaya, Gigitan Kucing atau Anjing?
9. Perubahan Ukuran Pupil
Ukuran pupil yang tidak normal atau anisocoria mungkin merupakan tanda:
- Masalah pada salah satu saraf kranial atau otak
- Kanker
- Cedera pada kornea
- Penyakit di retina
- Peradangan mata
- Glaukoma
Kemudian, pupil yang terus membesar atau melebar (midriasis) dapat disebabkan oleh hipertensi, penyakit di retina, atau tumor yang memengaruhi saraf kranial atau otak.
Sementara pupil kecil yang terus-menerus (miosis) dapat disebabkan oleh penyakit di otak atau sindrom Horner.
10. Lesu ataupun Lebih Aktif
Perubahan tingkat energi pada kucing, baik meningkat ataupun menurun, bisa menjadi ciri kucing sakit. Kondisi ini mungkin tampak terjadi tiba-tiba atau bertahap dari waktu ke waktu.
Misalnya, kucing yang mengalami hipertiroid relatif sangat aktif. Sedangkan, kucing yang tampak lesu mungkin menderita radang sendi atau penyakit lainnya.
11. Lebih Sering Bersembunyi
Kucing bersembunyi mungkin bisa disebabkan rasa takut, stres, dan kesakitan. Lalu, kucing juga kerap sembunyi kalau ada kucing, hewan, atau orang lain yang mengintimidasi.
Tak hanya karena masalah kesehatan, kucing hamil juga umumnya akan mencari tempat pribadi atau persembunyian yang tenang untuk melahirkan.
12. Penurunan Berat Badan
Berat badan yang stabil dan sehat adalah contoh indikator kesehatan kucing secara keseluruhan. Jadi, setiap penurunan berat badan yang jelas terlihat dapat menjadi tanda kucing sakit.
Penurunan berat badan dapat dilihat dalam banyak kondisi, termasuk:
- Nutrisi buruk
- Parasit usus
- Diabetes
- Hipertiroidisme
- Penyakit ginjal
- Penyakit gigi
- Penyakit pada usus
- Penyakit di pankreas
- Kanker
- Nafsu makan berkurang karena mual
Artikel Lainnya: Cara Mengobati Kucing Flu
13. Kelebihan Berat Badan
Kenaikan berat badan pada kucing memang dapat disebabkan oleh kebiasaan makan berlebihan. Namun, hal ini juga bisa disebabkan oleh penyakit endokrin seperti hyperadrenocorticism dan mungkin kanker.
Selain itu, penyakit seperti feline infectious peritonitis (FIP) dapat menyebabkan cairan menumpuk di perut kucing. Hal ini memicu perut membesar atau kelebihan berat badan.
14. Masalah Pernapasan
Pada kondisi tertentu, kucing dapat terengah-engah. Contoh kondisinya antara lain lelah, stres, menderita penyakit jantung atau paru-paru, dan kepanasan.
Kemudian, mengi pada kucing biasanya disebabkan oleh asma. Batuk dapat menandakan infeksi saluran pernapasan, bronkitis, asma, atau kanker.
15. Keluar Cairan dari Mata atau Telinga
Cairan dari mata kucing bisa saja disebabkan oleh iritasi, cedera pada kornea, infeksi bakteri atau virus, dan penyakit kelopak mata.
Sementara, cairan dari kuping kucing paling sering disebabkan oleh infeksi bakteri atau jamur dan tungau telinga.
Artikel Lainnya: Cara Membuat Oralit untuk Kucing Diare
16. Bulu Rontok
Jika kucing kamu merasa cemas atau sakit di area tertentu, ia mungkin akan menggaruk kulit berlebihan atau overgroom hingga menyebabkan area-area botak.
Bulu kucing rontok juga bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, infeksi jamur (seperti kurap), alergi, atau parasit seperti kutu.
17. Pincang atau Kesulitan Melompat
Perubahan gaya berjalan atau gerakan juga bisa menjadi ciri kucing sakit. Kucing akan sering menyesuaikan cara bergerak ketika satu atau beberapa persendiannya tidak nyaman.
Penyebab paling bahaya dari perubahan gaya bergerak pada kucing adalah patah tulang serta cedera otot, ligamen, dan tendon. Kalau kucing kamu terlihat beda gerakan atau cara jalannya, jangan tunda periksakan ke dokter hewan, ya.
18. Kejang
Penyebab kejang pada kucing antara lain epilepsi, penyakit atau tumor yang memengaruhi otak, dan keracunan.
19. Lemas
Menurut publikasi The People's Dispensary for Sick Animals, kucing menghemat energi untuk berburu yang berarti mereka sering tidur selama 12-16 jam sehari (atau lebih). Namun, jika kucing tidur lebih lama dari biasanya, itu bisa jadi ciri-ciri kucing sakit.
Kucing terlihat lemas dapat disebabkan oleh berbagai kondisi mulai dari abses gigitan hingga masalah yang lebih serius, seperti penyakit ginjal, diabetes, atau keracunan. Hubungi dokter hewan jika kucing terlihat lemas selama lebih dari 24 jam. Pastikan untuk memperhatikan gejala lain yang menyertai.
20. Pembengkakan di Area Tubuh
Pembengkakan di area tubuh mana pun sebaiknya tidak diabaikan, ini ciri-ciri kucing sakit. Timbulnya pembengkakan bisa karena luka yang telah berubah menjadi abses. Bahkan bisa jadi tumor. Perhatikan area bengkak dengan cermat.
Jika kucing terlihat kesakitan, areanya panas saat disentuh, atau tidak membaik dalam satu atau dua hari, temui dokter hewan.
Artikel Lainnya: Bahaya Penyakit dari Kucing
Jika kamu melihat tanda-tanda kucing sakit di atas, segera bawa ke dokter hewan untuk diperiksa lebih lanjut. Semakin cepat diperiksa, semakin cepat pula bisa sembuh.
Jangan abaikan kesehatan kucingmu, ya! Download aplikasi KlikDokter dan coba layanan Tanya Dokter untuk konsultasi lebih cepat dan mudah.
(FR/NM)
Ditinjau oleh drh. Della Miranti
- PetMD. Diakses 2022. How to Tell When a Cat Is Sick.
- Pet Health Network. Diakses 2022. How To Tell If Your Cat's Secretly Sick.