Rambut rontok bisa mengganggu penampilan. Untuk mengatasi kondisi tersebut, tidak sedikit orang yang mencoba obat penumbuh rambut alami maupun kimia.
Sayangnya, khasiat obat alami penumbuh rambut dinilai tidak secepat obat kimia. Karenanya, tidak sedikit orang yang beralih menggunakan obat kimia penumbuh rambut, seperti minoksidil dan finasteride.
Meskipun belum ada obat penumbuh rambut tercepat yang dapat menumbuhkan rambut secara instan, sejumlah penelitian mengungkapkan bahwa minoksidil dan finasteride efektif dalam menumbuhkan rambut dan mengatasi kebotakan.
Di bawah ini cara kerja, efektivitas, dan cara pakai minoksidil dan finasteride yang perlu kamu tahu.
Artikel lainnya: Cara Ampuh untuk Mengatasi Rambut Rontok
1. Minoksidil
Minoksidil adalah obat yang digunakan untuk merangsang pertumbuhan rambut dan memperlambat kebotakan. Obat ini bekerja dengan melebarkan pembuluh darah kepala sehingga aliran darah menjadi lebih lancar.
Ketika aliran darah lancar, asupan nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan rambut semakin maksimal.
Biasanya, dibutuhkan waktu sekitar enam bulan untuk dapat menumbuhkan rambut pakai minoksidil. Meski begitu, rambut yang tumbuh akan lebih tipis dari rambut sebelumnya.
Menurut penelitian yang dimuat jurnal Drug Design, Development and Therapy, minoksidil topikal efektif digunakan sebagai obat penumbuh rambut pada penderita alopesia androgenetik.
Alopesia genetik adalah kelainan pada rambut yang dipicu oleh faktor genetik dan hormon di kulit kepala. Kondisi ini menyebabkan penderitanya mengalami kerontokan rambut dan kebotakan.
Minoksidil topikal digunakan dengan cara digosokkan pada kulit kepala. Meski begitu, kamu tidak boleh menggunakan obat ini jika mengidap alergi, memiliki luka, bengkak, ataupun iritasi pada kulit kepala.
Minoksidil juga tidak boleh digunakan anak usia di bawah 18 tahun tanpa anjuran dokter.
Sebelum menggunakan minoksidil, kamu juga harus menginformasikan kepada dokter mengenai produk herbal, suplemen, ataupun obat lain yang tengah digunakan.
Kendati efektif dalam menumbuhkan rambut, minoksidil tidak boleh digunakan secara berlebihan. Disampaikan dr. Arina Heidyana, penggunaan berlebih minoksidil dapat memicu sejumlah efek samping.
“Efek samping penggunaan minoksidil secara berlebih bisa membuat iritasi kulit, rambut tumbuh di area tubuh lain, serta denyut jantung lebih cepat (takikardia),” jelasnya.
Selain itu, minoksidil juga bisa menyebabkan efek samping, seperti pingsan, pusing, tangan atau kaki bengkak, nyeri dada, sulit bernapas, dan lelah.
Artikel lainnya: Dampak Psikologis Rambut Rontok Pada Wanita
2. Finasteride
Obat penumbuh rambut botak berikutnya adalah finasteride. Seperti minoksidil, finasteride digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan rambut dan mencegah kebotakan pada pria penderita alopesia androgenetik.
Menurut riset yang dirilis Springer Link, finasteride bekerja dengan menghambat perubahan hormon testosteron menjadi dihidrotestosteron (DHT).
DHT adalah hormon yang menyebabkan kerontokan rambut pada pria penderita alopesia androgenetik.
Finasteride berbentuk pil dan digunakan dengan cara diminum. Meski begitu, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan obat ini.
Jangan konsumsi finasteride jika kamu memiliki alergi terhadap obat. Selain itu, finasteride hanya boleh digunakan oleh pria dewasa. Obat ini tidak boleh diberikan pada anak-anak atau wanita, terutama ibu hamil dan menyusui.
Kamu juga harus memberi tahu dokter mengenai produk herbal, suplemen, atau obat lainnya yang sedang digunakan sebelum menggunakan finasteride.
Finasteride juga memiliki efek samping, seperti mengurangi gairah seksual, menyebabkan nyeri pada testis, serta meningkatkan risiko kanker prostat, dan depresi.
Kerontokan rambut dan kebotakan dapat diatasi menggunakan minoksidil dan finasteride. Meski begitu, obat ini tidak bisa digunakan sembarang orang.
Konsultasikan ke dokter, jika kamu ingin menggunakan obat penumbuh rambut kimia.
Kamu juga bisa tanya dokter online di KlikDokter secara langsung untuk mengetahui cara menumbuhkan rambut lainnya. Yuk, #JagaSehatmu dengan download aplikasi KlikDokter.
(ADT/JKT)
Referensi :
Drug Design, Development and Therapy. Diakses 2022. Minoxidil and its use in hair disorders: a review.
Springer Link. Diakses 2022. Finasteride.
Ditinjau oleh dr. Arina Heidyana