Ponsel pintar alias smartphone kini telah menjadi bagian dari kehidupan. Perangkat elektronik ini menjelma menjadi sahabat yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan. Tidak heran, sebagian orang tak bisa lepas dari smartphone miliknya. Bahkan, ada orang yang kecanduan hingga stres karena ponsel benda ini.
Sayang, di balik semua kemudahan yang ditawarkan, tidak sedikit orang yang sadar akan bahaya smartphone bagi kesehatan. Hal ini telah dibuktikan lewat beragam penelitian, lho!
Salah satu penelitian mengatakan penggunaan smartphone dapat mengganggu waktu tidur. Terutama jika Anda sering menggunakan gawai hingga larut malam. Hal ini berakibat pada berkurangnya waktu dan kualitas tidur Anda.
Nah, kekurangan waktu dan kualitas tidur dapat memengaruhi keseimbangan hormon di dalam tubuh. Hal ini berakibat pada peningkatan nafsu makan, yang jika terjadi berkelanjutan bisa menyebabkan kelebihan berat badan atau obesitas. Akhirnya, risiko mengalami penyakit jantung atau stroke juga akan meningkat.
Penggunaan smartphone berlebihan juga dapat meningkatkan kadar hormon kortisol di dalam tubuh. Hormon ini merupakan pemicu stres yang bisa membuat Anda terjaga dan waspada terus-menerus. Secara mental, meningkatnya hormon kortisol dapat menimbulkan stres berkepanjangan (kronis) dan gangguan kecemasan.
Artikel Lainnya: Berapa Lama Waktu Ideal Menggunakan Media Sosial dalam Sehari?
Tidak jarang, stres karena smartphone yang terjadi berkepanjangan juga memicu munculnya depresi. Ini adalah gangguan mental sangat serius, yang bahkan bisa membuat penderitanya tidak punya semangat untuk menjalani hidup lagi.
Tips Mencegah Stres karena Smartphone
Stres karena smartphone adalah bahaya laten yang mesti dihindari. Tidak perlu khawatir, berikut ini adalah cara praktis yang bisa Anda terapkan untuk menghindari bahaya smartphone bagi kesehatan.
-
Bijak Memilih Aplikasi di Dalam Ponsel
Kebanyakan orang memasang banyak aplikasi yang sebenarnya tidak benar-benar diperlukan. Pastikan Anda tidak ikut-ikutan melakukan hal ini. Mulailah untuk bersih-bersih isi’ smartphone.
Caranya, periksa aplikasi yang paling menyedot perhatian. Atur fitur yang benar-benar diperlukan untuk menunjang produktivitas, dan hapus aplikasi yang tidak penting atau diperlukan.
Bila perlu, mintalah bantuan pada sahabat atau keluarga yang bisa sepenuhnya dipercaya untuk melakukan evaluasi terhadap isi smartphone Anda.
-
Atur Waktu dan Tempat
Supaya terhindar dari bahaya smartphone, Anda perlu mengatur waktu dan tempat agar tidak melulu dibayangi oleh benda tersebut. Misalnya, tidak menggunakan smartphone di ruang keluarga atau ruang makan saat sore maupun malam hari.
Bisa juga hanya menggunakan smartphone selama beberapa jam dalam sehari. Hal ini bisa disesuaikan dengan kondisi masing-masing individu.
Artikel Lainnya: Benarkah Sering Pakai Smartphone Picu Kegemukan?
-
Tidak Tidur Bersama Smartphone
Sebagian orang tidur dengan smartphone di sampingnya agar lebih mudah bangun ketika alarm berbunyi. Padahal, perilaku ini malah bikin Anda menekan tombol “tunda” pada layar smartphone ketimbang langsung bangun dari tidur.
Sebaiknya, letakkan smartphone di luar kamar dan ganti alarm dengan jam biasa. Saat bangun tidur, alih-alih memeriksa media sosial, lebih baik Anda berdoa dan meditasi. Hal ini akan membuat tubuh Anda rileks sehingga tubuh lebih siap digunakan untuk beraktivitas seharian.
-
Cari Kegiataan Alternatif
Saat sedang bosan, sebagian orang akan segera menggapai smartphone miliknya. Padahal, tindakan ini bukanlah pilihan terbaik untuk mengisi waktu luang.
Akan lebih baik jika Anda mencari kegiatan alternatif untuk mengisi waktu luang atau ‘membunuh’ rasa bosan. Contohnya, melakukan hobi seperti membaca buku atau sekadar bercengkerama dengan rekan kerja Anda.
Sejatinya, bahaya smartphone sangat bergantung pada penggunanya. Karena itu, bila Anda ingin terbebas risiko stres karena smartphone dan beragam dampak buruk lainnya, bijaklah dalam menggunakan benda yang satu ini. Jika kesulitan atau benar-benar tidak bisa lepas darinya, jangan sungkan untuk berkonsultasi lebih lanjut pada psikolog atau psikiater.
(NB/AYU)