Jasa sewa pacar ramai diperbincangkan di media sosial. Meski baru viral di Indonesia belakangan, jasa rental pacar sudah ramai di Jepang dan Tiongkok sejak tahun 2007.
Sesuai namanya, sewa pacar adalah jasa untuk membantu seseorang menyewa pasangan. Jasa yang ditawarkan pun bervariasi dengan tarif yang beragam, mulai dari bertukar pesan, kencan, hingga menjadi pasangan untuk menghadiri pesta pernikahan.
Meski disewa, penyedia jasa rental pacar menetapkan aturan sejak awal, seperti dilarang menanyakan informasi pribadi, baper, maupun berhubungan seksual.
Bagi orang yang tidak ingin merasa sendiri, jasa sewa pacar mungkin bisa menjadi solusi sesaat. Namun, kamu perlu tahu efek sewa pacar nyatanya juga dapat berdampak buruk bagi kesehatan mental, berikut bahayanya:
1. Tidak Mengatasi Minder
Diduga, salah satu alasan seseorang menggunakan jasa rental pacar, yaitu merasa cemas dan minder karena tekanan sosial yang membuatnya harus memiliki pasangan. Ketika merasa tertekan, self-esteem alias keyakinan terhadap diri sendiri pun menurun. Hal ini mendorong keinginan untuk punya pacar sewaan.
Menurut Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog, orang yang menyewa pacar biasanya ingin meningkatkan rasa aman dan percaya diri ketika berada di lingkungan yang menuntutnya harus membawa pasangan, seperti ke pesta pernikahan.
“Namun, sebenarnya, rasa tenang ini mungkin bersifat sementara. Karena setelah jasa sewa pacar berakhir, masalah yang ada di dalam diri terkait rasa percaya diri masih ada,” tuturnya.
Untuk itu, Psikolog Ikhsan menyarankan kamu agar lebih mengenali hal yang membuatmu merasa belum bisa menjalin hubungan dengan seseorang.
Artikel Lainnya: Self-Esteem Buat Hidup Lebih Positif! Ini Cara Meningkatkannya
2. Rasa Kesepian Akan Kembali Muncul
Mengurangi rasa kesepian yang dirasakan mungkin menjadi alasan kamu menyewa pacar. Namun, perlu disadari, setelah jasa sewa pacar selesai, rasa kesepian bisa kembali muncul.
3. Meningkatkan Perilaku Konsumtif
Menggunakan jasa sewa pacar mungkin bisa membantumu menjalani waktu berkualitas, membagikan suka duka, dan memperoleh rasa nyaman sementara. Sayangnya, tanpa disadari kegiatan ini bisa meningkatkan perilaku konsumtif.
“Karena rasa aman dan nyaman yang diperoleh hanya bersifat sementara. Akhirnya, keinginan untuk kembali menyewa jasa pacar timbul (saat kesepian kembali dirasakan),” terang Psikolog Ikhsan.
4. Memperburuk Masalah
Menyewa pacar mungkin bisa membantumu memiliki teman yang mau mendengar keluh kesahmu. Sayangnya, jika kamu terikat secara emosional dengan sang pacar sewaan, hal ini justru bikin masalah makin runyam.
Kamu berpotensi menyakiti diri sendiri, karena pacar sewaan secara profesional hanya menjalani pekerjaannya dan tidak menanggapi maksud hatimu.
Pada gilirannya, mencari bantuan melalui layanan tersebut memberi dampak negatif. Perasaan ditolak dan diabaikan yang kamu rasakan bisa makin parah.
Dukungan yang hanya dirasakan sementara juga bisa membuatmu kesulitan mengatur emosi.
Artikel Lainnya: Ini Tanda Pasangan Tidak Mau Menjalin Komitmen dengan Anda
Jasa sewa pacar mungkin bisa menjadi cara instan untuk memenuhi kebutuhanmu dalam mengatasi kesepian ataupun tuntutan punya pasangan. Sayangnya, sewa pacar bukanlah solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Lebih baik, #JagaSehatmu secara mental dengan lebih mengenali diri sendiri dan mencari penyebab mengapa belum bisa menjalin hubungan romantis dengan orang lain. Apabila sulit dilakukan, minta bantuan psikolog lewat layanan Tanya Dokter, ya!
(ADT/JKT)
- Psychology Today. Diakses 2022. Self-Esteem
- The Asian Age. Diakses 2022. Boyfriends on rent