Di serial televisi atau film kita sering menjumpai sosok psikopat sebagai seseorang yang membunuh seseorang dengan keji atau gemar menyiksa orang tidak bersalah.
Psikopat sebetulnya merupakan suatu gangguan kepribadian yang ditandai dengan sikap tidak sensitif, kasar, manipulatif, mencari sensasi, dan anti sosial.
Anda mungkin berpikir bahwa psikopat merupakan sosok yang senang menyendiri, kasar, dan sulit berinteraksi sosial dengan orang lain. Padahal, psikopat dapat terlihat seperti orang “normal” kebanyakan karena ia adalah sosok yang manipulatif.
Kebanyakan orang berpikir mereka tahu apa itu psikopat. Bahkan, berpikir psikopat adalah seseorang yang tidak punya perasaan. Namun, di sini ada delapan hal yang mungkin tidak Anda ketahui tentang psikopat!
Artikel Lainnya: Sama-sama Gangguan Kepribadian, Ini Perbedaan Psikopat dan Sadisme
1. Ada Sedikit Sifat "Psikopat" dalam Diri Setiap Orang
Setiap orang punya kecenderungan agresi, tapi belum tentu psikopat. Kecenderungan agresi biasanya didasari oleh suatu bentuk pelampiasan emosi. Nah, psikopat umumnya memiliki cara untuk melampiaskan emosinya kepada orang lain.
2. Psikopat Bisa Sangat Tenang
Patrick Bateman dalam film American Psycho dan Hannibal Lecter merupakan penggambaran khas psikopat dalam budaya populer.
Meski benar bahwa sebagian besar pembunuh berantai adalah psikopat, seorang psikopat tidak selalu pembunuh berantai.
Psikopat berjumlah sekitar 1 persen dari populasi umum dan dapat menjadi anggota masyarakat yang produktif. Kurangnya emosi dalam diri mereka seperti kecemasan dan ketakutan, membuat mereka tetap tenang dalam situasi yang menakutkan.
Psikopat bereaksi jauh lebih dan tidak intens dalam situasi yang membangkitkan rasa takut. Bila ada rasa takut, mereka pun tetap tenang.
Psikopat juga bisa sangat menawan, bahkan jika hanya di ‘permukaan’. Fakta tentang psikopat lain yaitu memiliki kemampuan untuk berani mengambil risiko, bersikap kejam, berorientasi pada tujuan, dan membuat keputusan berani.
Artikel Lainnya: Perbedaan Antara Psikopat Wanita dan Pria
3. Psikopat Lebih Banyak di Kota Besar
Psikopat lebih mungkin ditemukan di kota-kota besar. Mereka lebih suka dengan istilah yang disebut psikolog sebagai "fast life history strategy".
Artinya, mereka fokus pada kemungkinan pernikahan singkat dan memperbanyak jumlah pasangan seksual.
Hal tersebut lebih diutamakan daripada memilih terikat hubungan jangka panjang, menjadi orang tua, berkeluarga, dan membuat hidup lebih stabil. Strategi ini berhubungan dengan meningkatnya risiko yang diambil dan juga egoisme seseorang.
Kota-kota besar juga ‘memberikan’ para psikopat kesempatan untuk menemukan orang yang dapat dimanipulasi. Pelaku juga punya peluang melakukan aksinya dengan anonim sehingga risiko terdeteksi pun berkurang.
4. Psikopat Wanita Agak Berbeda
Meskipun pria dan wanita psikopat serupa dalam banyak hal, beberapa studi telah menemukan perbedaan.
Misalnya, wanita psikopat tampaknya lebih rentan terhadap kecemasan, masalah emosional, dan pergaulan bebas daripada pria psikopat.
Beberapa psikolog berpendapat bahwa wanita psikopat kadang-kadang didiagnosis dengan gangguan kepribadian borderline. Sebaliknya, pria psikopat ditandai dengan emosi yang tidak teratur, reaksi impulsif, dan ledakan kemarahan.
Hal ini mungkin menjelaskan mengapa sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa tingkat psikopat lebih rendah pada wanita.
Artikel Lainnya: Penyebab dan Faktor Risiko Seseorang Menjadi Psikopat
5. Psikopat Memang Masih Memiliki Perasaan
Seorang psikopat memang memiliki kekurangan dalam emosi tertentu seperti kecemasan, ketakutan, dan kesedihan.
Namun, fakta psikopat yang perlu Anda ketahui yaitu mereka juga tetap bisa merasakan emosi lain seperti kebahagiaan, kegembiraan, terkejut, dan jijik dengan cara yang sama seperti kebanyakan orang.
6. Sering Berbohong dan Tidak Merasa Bersalah
Fakta psikopat yang perlu Anda ketahui yaitu kecenderungan untuk selalu berbohong. Psikopat akan berbohong secara berlebih untuk mendapatkan apa yang ia inginkan dan membuat orang lain melakukan kemauannya.
Kebanyakan orang akan memiliki perasaan bersalah jika tertangkap berbohong, tetapi seorang psikopat tidak menunjukkan perasaan bersalah atau empati tersebut.
7. Psikopat Dapat Memiliki Kehidupan yang Terlihat Normal
Psikopat termasuk bagian dari gangguan kepribadian. Gangguan kepribadian dapat ditandai dengan perilaku anti sosial, perilaku impulsif, tidak mengikuti atau mengabaikan norma masyarakat atau sosial dan tidak memiliki perasaan takut serta bersalah.
Terdapat stereotip di masyarakat bahwa seorang psikopat itu antisosial, senang menyendiri dan tidak mampu menjalin hubungan sosial dengan orang lain.
Padahal sebetulnya beberapa psikopat dapat "terlihat" normal dan bahkan memiliki kehidupan yang sukses.
Artikel Lainnya: Dampak Perilaku Psikopat pada Kesehatan Mental Keluarga
8. Manipulatif
Seorang psikopat akan menggunakan atau mengeksploitasi orang lain untuk mendapatkan yang mereka inginkan, baik itu posisi, kekuatan, maupun ketenaran. Ia akan bersikap manipulatif.
Bahkan, demi mendapatkan yang diinginkan, seorang psikopat tak segan untuk menyakiti korbannya baik secara fisik maupun mental demi memenuhi keinginannya. Ia tidak peduli apakah korbannya orang terdekatnya sekalipun.
Itu dia kedelapan fakta tentang psikopat di atas. Waspadalah jika Anda berhadapan dengan orang yang memiliki gejala atau tanda-tanda di atas. Bisa jadi seorang psikopat adalah orang yang ada di sekitar Anda.
Cari tahu informasi kesehatan mental lainnya dengan membaca artikel di aplikasi KlikDokter. Anda juga bisa berkonsultasi secara online lewat fitur Live Chat Dokter.
(OVI/JKT)