Di kantor, Anda pasti sering menemukan situasi tidak nyaman, dimana Anda bisa terpancing untuk marah. Klien memberikan banyak revisi secara mendadak dan terlalu menuntut, atasan memarahi dan menyalahi pekerjaan Anda, teman kantor tidak kooperatif, atau karyawan Anda melakukan kesalahan fatal.
Kondisi-kondisi tersebut kadang berjalan di luar kendali dan mungkin memancing emosi Anda. Bila di hari-hari depan muncul banyak tekanan serupa, Anda dapat menerapkan beberapa kiat berikut ini agar dapat mengatasinya dengan lebih bijak, tanpa marah.
-
Berpikir sebelum berkata
Saat masalah datang, Anda mungkin sudah punya naluri untuk membuka mulut dan mulai mengeluarkan kalimat dengan nada tinggi. Di dalam situasi yang “panas”, marah-marah memang merupakan hal mudah. Namun setelah itu, Anda mungkin akan menyesalinya.
Jadi sebelum terlanjur geram dan menyesal, Anda lebih baik menarik nafas panjang. Hitung sampai sepuluh. Kemudian beri jeda untuk menjernihkan pikiran sebelum mulai bicara.
-
Mundur sejenak
Cobalah untuk melihat situasi yang Anda alami dari sudut pandang orang ketiga. Posisikan diri Anda menjadi orang lain, dan evaluasi masalah dari sisi yang logis. Melampiaskan reaksi negatif, marah, dan penuh emosi, tidak akan menyelesaikan masalah.
Cobalah pula untuk memikirkan konsekuensi dari kemarahan Anda. Orang yang menjadi pelampiasan kemarahan Anda bisa jadi akan tersinggung. Jadi bila sedang stres, Anda lebih baik rehat sejenak, kunjungi kedai kopi favorit saat jam makan siang, atau perawatan di salon sepulang kerja.
-
Ketika sudah tenang, ekspresikan emosi
Mengekspresikan emosi bukan berarti melampiaskan kemarahan dengan tidak terkontrol. Ketika sudah berpikir jernih, Anda dapat menyampaikan apa yang mengganggu pikiran Anda kepada rekan kerja. Anda perlu mengutarakannya dengan jelas dan langsung pada poin masalah, tanpa melampiaskan kata-kata yang menyakiti perasaan rekan kerja Anda.
-
Memikirkan solusi yang logis
Daripada fokus pada hal-hal yang bikin naik darah, Anda lebih baik memikirkan solusi terbaik agar hal tersebut tidak terulang. Misalnya ada kayawan yang baru saja melakukan kesalahan fatal dan bikin kesal. Daripada langsung marah, Anda sebagai atasan lebih baik memberi tahu dengan baik apa yang seharusnya ia lakukan. Bila perlu, beri ia pelatihan tambahan.
-
Memahami bahwa setiap orang punya masalah
Anda tidak pernah tahu, stres atau masalah personal apa yang sedang dialami oleh klien, atasan, rekan kerja, atau bawahan Anda. Masalah tertentu terkadang memengaruhi kinerja seseorang di kantor. Jadi, Anda mungkin perlu belajar untuk lebih memahami orang lain. Di samping itu, jangan mudah terpancing emosi. Marah dan stres berlarut-larut hanya akan berdampak buruk bagi kesehatan Anda.
Ingat, marah yang tidak terkendali akan merugikan diri sendiri dan lingkungan kantor Anda. Jadi, cobalah untuk memperbaiki sikap melalui beberapa kiat di atas. Anda juga perlu memperlakukan rekan kerja dengan penuh simpati, agar mereka juga memperlakukan Anda dengan cara yang sama.
[BA/ RVS]