Sejak seorang bayi lahir ke dunia, setiap ibu pasti ingin memberikan yang terbaik dan hal ini dimulai dengan menyusui. Namun, berbagai informasi yang beredar mengenai menyusui sering kali membuat para ibu kebingungan, terutama ibu baru.
Mengetahui informasi mengenai menyusui baik dari buku, mengikuti seminar awam atau pelatihan sangatlah penting, agar saat sudah persalinan tidak bertambah bingung atau panik saat proses menyusui bayi.
Untuk itu, setiap ibu harus mengetahui beberapa mitos menyusui bayi dan fakta sebenarnya berikut ini:
1. Ibu dengan Puting Datar atau Tenggelam Tidak Dapat Menyusui
Mitos menyusui yang pertama adalah ibu dengan puting datar tidak dapat menyusui. Faktanya, selama perlekatan bayi ke payudara benar, bayi tetap dapat menyusui meskipun kondisi puting ibunya datar atau tenggelam (flat/inverted nipple).
Bila memang menimbulkan masalah selama menyusui, ibu dapat berkonsultasi dengan ahli laktasi karena ada beberapa teknik yang dapat dilakukan untuk mengatasi puting datar atau tenggelam. Selain itu, perlu diingat bahwa bayi menyusu terutama pada areola (area kehitaman di sekitar puting) dan bukan pada puting.
Artikel Lainnya: Busui Keracunan Makanan, Bolehkah Tetap Berikan ASI?
2. Payudara Kecil Tidak Dapat Memproduksi ASI yang Cukup
Salah satu mitos ibu menyusui yang sudah terbantahkan adalah payudara kecil tidak bisa memproduksi ASI yang cukup.
Ukuran payudara ditentukan oleh jaringan lemak di dalamnya, sementara ASI diproduksi oleh sel alveoli—keduanya berbeda. Karena itu, ukuran payudara tidak memengaruhi jumlah dan kualitas ASI yang diproduksi.
3. Bayi yang Menyusu Terus Berarti ASI Kurang
Tangisan bayi tidak mencerminkan volume ASI yang diproduksi ibu. ASI sangat mudah dicerna sehingga bayi cenderung lebih cepat lapar. Bahkan, bayi baru lahir sering kali harus menyusu dua jam sekali.
Selain itu, kondisi tertentu seperti growth spurt (percepatan pertumbuhan) akan membuat bayi lebih banyak menyusu dibanding hari-hari biasa.
4. Payudara Lembek Artinya Tidak Ada ASI di Dalamnya
Payudara lembek indikasi tidak ada ASI di dalamnya adalah mitos. Payudara lembek berarti pengeluaran ASI lancar, baik melalui menyusui langsung ataupun diperah.
Payudara yang keras justru tidak baik karena artinya ASI tidak lancar keluar dan dapat menyumbat salurannya. Bila dibiarkan hal ini akan menyebabkan infeksi.
5. Payudara yang ‘Diistirahatkan’ Akan Memproduksi Lebih Banyak ASI
Hal ini pun keliru. Semakin sering menyusui atau memerah ASI, otak akan menangkap sinyal bahwa tubuh memerlukan ASI lebih banyak, sehingga akhirnya produksi pun bertambah. Bila Anda berhenti menyusui atau memerah ASI satu hari saja, produksi ASI akan perlahan berkurang.
Artikel lainnya: Bolehkah Ibu Menyusui saat Sedang Sakit?
6. ASI yang Encer Artinya Kurang Nutrisi
Payudara menghasilkan satu jenis ASI dengan dua tipe, yaitu ASI awal (foremilk) dan ASI akhir (hindmilk). Foremilk teksturnya memang lebih encer dibandingkan hindmilk karena lebih banyak mengandung laktosa dan protein. Sementara hindmilk banyak mengandung lemak. Namun, keduanya tetap penting bagi bayi.
7. Menyusui Bayi Akan Mengubah Bentuk Payudara
Payudara kendur disebabkan oleh banyak hal, seperti usia, gravitasi, kelebihan berat badan, dan merokok. Saat hamil, payudara bertambah besar dan mengendur setelah melahirkan karena penurunan berat badan yang cukup besar.
8. Berat Badan Bayi Tidak Meningkat Karena Kualitas ASI Tidak Baik
Berat badan bayi yang tidak meningkat belum tentu diakibatkan kualitas ASI yang tidak baik. Hal itu bisa juga disebabkan oleh asupan ASI yang tidak cukup karena jadwal menyusui yang tidak teratur, perlekatan bayi saat menyusu yang tidak baik, atau karena masalah kesehatan pada bayi.
9. Sering Menyusu Akan Membuat Bayi Mengalami Obesitas
Sering menyusu tidak akan membuat bayi menjadi obesitas, karena ASI menyesuaikan kebutuhan nutrisi anak sesuai usianya sehingga tidak membuat anak menjadi obesitas. Selain itu, asupan ASI dapat mengontrol pola makan anak saat sudah masuk MPASI.
10. Menyusui dengan Posisi Berbaring Akan Menyebabkan Infeksi Telinga
Posisi menyusui tidak membuat infeksi telinga pada bayi. Karena, hal yang menyebabkan infeksi telinga adalah paparan infeksi bakteri.
Artikel Lainnya: Mitos dan Fakta Seputar Payudara
11. Menyusui Membuat Ibu Mengalami Depresi Postpartum
Depresi postpartum tidak disebabkan oleh aktivitas menyusui. Penyebab utamanya adalah karena terjadi perubahan hormon setelah melahirkan dan kondisi fisik ibu yang mengalami kelelahan pasca melahirkan, terlebih jika tidak mendapatkan dukungan dari keluarga.
12. Ibu Menyusui Harus Minum Susu Agar Produksi ASI Banyak
Ibu menyusui tidak hanya membutuhkan asupan susu saja. Diperlukan juga asupan makanan lainnya seperti karbohidrat, protein, lemak, sayur, dan buah agar produksi ASI baik secara kualitas dan kuantitas.
13. Menyusui Membuat Puting Terasa Sakit
Menyusui tidak membuat puting terasa sakit. Rasa ketidaknyamanan saat menyusui di area puting karena payudara lebih sensitif akibat adanya peningkatan kadar hormon setelah melahirkan.
14. Jangan Membangunkan Bayi Saat Waktu Menyusui
Sebaiknya bayi tetap dibangunkan sesuai jadwal menyusunya setiap 3 jam sekali dan tidak terlewat. Hal ini untuk membantu ibu juga agar produksi ASI tetap baik dan kebutuhan nutrisi bayi tercukupi.
Kini Anda tak perlu bingung lagi dengan berbagai mitos menyusui yang beredar. Jangan sampai mitos-mitos tersebut menghentikan Anda untuk menyusui, karena ASI tetap yang terbaik bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi.
Apabila masih ada yang ingin ditanyakan tentang mitos menyusui, konsultasikan langsung dengan dokter lewat fitur Live Chat di aplikasi KlikDokter.
[FY]