Laktoferin merupakan protein yang menempel pada zat besi. Protein ini terdapat di dalam tubuh manusia.
Laktoferin dapat ditemukan pada cairan tubuh, seperti air mata, air liur, urine, cairan lambung, termasuk ASI. Apa manfaat laktoferin pada ASI? Simak penjelasan medis berikut.
Sekilas tentang Laktoferin
Laktoferin memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Peran utama protein ini adalah mengikat dan mengangkut zat besi di dalam tubuh.
Dokter Arina Heidyana menjelaskan, “Laktoferin juga bermanfaat untuk melindungi tubuh dari infeksi bakteri, virus, jamur, serta meningkatkan daya tahan tubuh dan mendukung pembentukan sel darah.”
Melansir Very Well Family, laktoferin dapat mencegah pertumbuhan bakteri. Protein ini akan bekerja dengan menempelkan dirinya pada zat besi ekstra di dalam tubuh. Tugasnya mencegah bakteri jahat memperoleh asupan makanan dari zat besi.
Artikel Lainnya: Cara Menyeimbangkan ASI dan MPASI untuk Penuhi Kebutuhan Gizi Bayi
Dengan menghambat pertumbuhan mikroorganisme tersebut, laktoferin membantu mencegah infeksi.
Laktoferin juga berperan merangsang sistem kekebalan tubuh. Protein ini diyakini mencegah pertumbuhan sel kanker.
Selain itu, laktoferin juga dapat menangani autoimun (kondisi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang dirinya sendiri).
Manfaat Laktoferin pada ASI
Laktoferin merupakan salah satu protein utama di dalam ASI. Protein ini membantu bayi menyerap 50 persen zat besi pada ASI.
Asupan tersebut jauh lebih banyak ketimbang jumlah zat besi yang diserap bayi ketika mengonsumsi susu formula. Bayi hanya menyerap 12 persen zat besi dari susu formula.
Manfaat laktoferin pada ASI selanjutnya adalah mencegah bakteri berbahaya tumbuh pada saluran pencernaan bayi.
Protein ini bekerja dengan menempelkan dirinya pada zat besi ekstra yang tidak diserap bayi.
Dengan menghambat pertumbuhan bakteri jahat, laktoferin ASI melindungi bayi dari penyakit dan infeksi.
Artikel Lainnya: Adakah Manfaat Memberi ASI untuk Anak di Atas 2 Tahun?
Kondisi yang Memengaruhi Manfaat Laktoferin
Apakah laktoferin dapat berkurang khasiatnya ketika berada dalam kondisi tertentu? Simak deretan fakta berikut:
-
Laktoferin dan Penyimpanan ASI
Terkadang ibu tidak selalu memiliki waktu untuk menyusui bayinya. Oleh karena itu, ASI diperah dan disimpan di dalam wadah khusus agar dapat diminum bayi melalui botol.
Untuk menjaga kualitas, ASI dapat dibekukan pada suhu 4 derajat Celsius selama tiga bulan. Air susu ibu yang dibekukan tidak akan kehilangan banyak laktoferin.
Jika ingin mencairkannya, pastikan ASI dimasukkan ke wadah air hangat. Langkah ini dilakukan agar ASI mencair perlahan dan kandungan laktoferin tetap terjaga.
Sebaliknya, jika memanaskan ASI dengan merebusnya, fungsi kekebalan laktoferin dapat menurun.
-
Laktoferin dan Suplemen Zat Besi
Beberapa ibu menyusui mengonsumsi suplemen zat besi tambahan. Hal ini tidak akan memengaruhi laktoferin ASI.
Selain itu, tidak sedikit produsen yang menambahkan laktoferin pada susu formula bayi. Diduga, laktoferin di dalam susu formula diperoleh dari susu sapi.
Susu formula memang merupakan alternatif minuman bayi yang aman dan sehat. Tapi, para peneliti menilai ASI jauh lebih unggul karena mengandung semua nutrisi seimbang yang diperlukan untuk tumbuh kembang si kecil.
Jika ingin tanya lebih lanjut seputar ASI dan kebutuhan gizi bayi, gunakan Live Chat dokter anak di aplikasi KlikDokter.
(FR/AYU)