Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang banyak terjadi di masyarakat.
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, jumlah kasus hipertensi di Indonesia mencapai 25,8 persen dan diperkirakan akan terus meningkat.
Sayangnya, hanya sedikit orang yang menyadari dirinya mengidap tekanan darah tinggi. Alhasil, mereka tidak mengonsumsi obat dari dokter. Padahal, pengobatan hipertensi amat penting bagi penderita.
Apabila hipertensi tidak ditangani dengan tepat, maka akan memicu masalah kesehatan lain. Salah satu kondisi yang kerap dihubungkan dengan hipertensi adalah peningkatan kekentalan darah.
Apa benar darah bisa kental karena hipertensi? Berikut penjelasannya untuk Anda.
Artikel lainnya: Sakit Kepala Gara-Gara Hipertensi, Apa Mungkin?
Hubungan Hipertensi dan Kekentalan Darah
Sebelum mengetahui risiko pengentalan darah, Anda perlu memahami dulu apa itu hipertensi.
Hipertensi merupakan kondisi ketika tekanan darah sistolik berada di angka 130 mmHg atau lebih. Lalu, tekanan darah diastolik berada di angka atau di atas 80 mmHg. Angka tekanan darah tersebut ditulis sebagai 130/80 mmHg.
Untuk menentukan apakah seseorang mengalami hipertensi atau tidak, perlu dilakukan pemeriksaan tekanan darah hingga tiga kali berturut-turut dalam waktu berbeda.
Beberapa studi ilmiah sudah mencari tahu hubungan antara hipertensi dan kekentalan darah. Di beberapa kasus, pasien hipertensi memang ditemukan mengalami peningkatan kekentalan darah.
Artikel lainnya: Tekanan Darah Tinggi dan Gangguan Pendengaran, Ada Hubungannya?
Namun, belum jelas apakah tingginya kekentalan darah disebabkan oleh tingginya tekanan darah atau justru dipengaruhi obat hipertensi yang dikonsumsi pasien.
Di samping itu, ada anggapan yang mengatakan bahwa peningkatan kekentalan darah karena hipertensi dipengaruhi oleh faktor genetik, obesitas, aktivitas fisik, dan merokok.
Hanya saja, sejauh ini belum ada penelitian yang membuktikan hubungan sebab akibat antara hipertensi dan risiko pengentalan darah.
Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya masih memiliki sejumlah keterbatasan dan perlu studi lebih lanjut.
Artikel lainnya: Benarkah Hipertensi Menyebabkan Impotensi? Ini Faktanya!
Cegah Darah Kental, Lakukan Hal Berikut
Anggapan bahwa darah bisa kental karena hipertensi memang belum jelas hubungannya.
Namun, Anda tetap perlu mencegah agar risiko pengentalan darah bisa dihindari, khususnya bila Anda mengidap hipertensi.
Beberapa hal yang dapat Anda lakukan, yakni:
-
Berhenti Merokok
Merokok dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko pengentalan darah. Karena itu, bila Anda masih melakukan kebiasaan ini, sebaiknya segera dihentikan, ya.
-
Menjaga Berat Badan Ideal
Meski tidak berhubungan langsung, obesitas atau kegemukan meningkatkan risiko penyakit metabolik yang menyebabkan darah jadi kental.
Anda wajib menjaga berat badan tetap ideal dengan melakukan olahraga dan menerapkan pola makan sehat.
Artikel lainnya: Daftar Komplikasi Hipertensi yang Mesti Diwaspadai
-
Tetap Aktif Bergerak
Gaya hidup lebih banyak duduk (sedentary lifestyle) merupakan salah satu faktor risiko terjadinya pengentalan darah. Anda dapat mencegah kondisi tersebut dengan tetap aktif bergerak.
Apabila pekerjaan mengharuskan Anda duduk di depan laptop atau komputer selama beberapa waktu, sempatkan istirahat selama beberapa menit setiap 20 menit sekali dengan cara menggerak-gerakkan tubuh.
-
Kontrol Penyakit Kronis
Jika Anda mengidap penyakit diabetes atau gangguan pembuluh darah, jangan lupa kontrol rutin ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang optimal.
Beberapa penderita hipertensi kerap diberikan terapi pengencer darah oleh dokter. Namun, hal ini berkaitan dengan tingginya risiko penderita tersebut terhadap serangan jantung atau stroke.
Karena memang, pasien dengan hipertensi sangat rentan mengalami kelainan pembuluh darah atau arteri yang menyebabkan terjadinya risiko penumpukan plak atau gumpalan di sepanjang pembuluh darah.
Pemberian obat pengencer darah untuk pasien hipertensi risiko rendah tidak dianjurkan.
Menurut pedoman saat ini, keputusan mengenai terapi antitrombotik harus didasarkan pada risiko komplikasi kardiovaskular masing-masing pasien.
Di masa depan, hasil uji coba yang sedang berlangsung mungkin akan menetapkan rekomendasi yang lebih pasti untuk praktik klinis di bidang ini.
Memang belum jelas hubungan sebab akibat antara penyakit hipertensi dan darah kental. Kendati demikian, Anda dapat menghindari keduanya dengan melakukan gaya hidup sehat seperti yang disarankan di atas.
Apabila masih ada yang ingin ditanyakan tentang hipertensi, silakan gunakan fitur Live Chat di aplikasi KlikDokter.
[RS]