Soal kebersihan dan perawatan organ kewanitaan, tak sedikit wanita yang memilih metode perawatan tradisional. Mungkin inilah kenapa banyak wanita yang menggemari ratus atau spa vagina.
Jenis perawatan tersebut kerap menggunakan ramuan tradisional. Lalu, apakah ramuan untuk kewanitaan aman digunakan?
Penggunaan ramuan umumnya bertujuan untuk menjaga kesehatan dan kebersihan vagina, bebas dari aroma yang mengganggu, termasuk mengencangkan otot yang kendur.
Sebagian dari metode perawatan vagina tersebut dilakukan dengan teknik pengasapan. Tujuannya dipercaya dapat mengoptimalkan khasiat dan bahan-bahan yang digunakan.
Penasaran ingin melakukannya juga? Tunggu dulu, ada beberapa hal yang perlu kamu ketahui.
Bahaya Pakai Ramuan Kewanitaan Sembarangan
Penggunaan ramuan untuk kewanitaan berisiko membahayakan kesehatan. Salah satu contoh perawatan yang melibatkan cairan tertentu adalah tindakan mencuci vagina, khususnya douching.
Tindakan ini dilakukan dengan menyemprotkan cairan ke dalam liang vagina. Tujuan douching sering kali untuk alasan higienitas.
Artikel Lainnya: Bahaya Melakukan Detoks Vagina dengan Yoni Pearl
Sayangnya, berbagai studi sudah menemukan efek buruk dari kebiasaan ini. Menurut studi di BMC Women’s Health dan Journal of the Turkish-German Gynecological Association, beberapa dampak buruk yang dapat timbul, antara lain:
- Risiko infeksi lebih tinggi, baik vaginosis bakterialis, infeksi menular seksual, radang panggul, dll.
- Risiko gangguan kesuburan.
- Risiko kehamilan luar kandungan (ektopik).
- Risiko persalinan prematur.
- Risiko kelahiran bayi dengan berat badan rendah.
- Risiko kanker mulut rahim (serviks).
- Vagina kering, terasa terbakar, iritasi.
Ramuan lainnya yang cukup populer untuk merawat organ kewanitaan adalah pengasapan vagina. Pada perawatan ini, wanita diminta duduk di atas bangku berlubang. Lubang pada bangku digunakan sebagai jalan masuk asap.
Sementara itu, di bawah bangku diletakkan air rebusan dari ramuan. Nah, uap yang dihasilkan dari air rebusan tersebut akan mengasapi daerah vagina.
Risiko perawatan ini yang perlu diperhatikan adalah timbulnya luka bakar pada area kewanitaan akibat uap panas, seperti yang dilaporkan di Journal of Obstetrics and Gynaecology Canada.
Perhatikan Ini Jika Pakai Jamu Tradisional untuk Vagina
Mengingat vagina merupakan area sensitif, perawatan yang dilakukan juga tidak boleh sembarangan. Ingat, klaim ‘tradisional’ bukan jaminan aman untuk perawatan vagina.
Artikel Lainnya: Tumbuh Jerawat di Vagina, Ini Penyebabnya
Ada rambu-rambu yang perlu diperhatikan, seperti:
1. Hanya Digunakan di Bagian Luar Vagina
Ramuan atau jamu tradisional untuk kewanitaan sebenarnya boleh saja digunakan, asalkan berasal dari bahan alami dan hanya ditujukan untuk bagian luar vagina.
Contoh ramuan tradisional yang cukup sering digunakan adalah rebusan daun air sirih. Menggunakan rebusan daun sirih tidak dilarang. Namun, pastikan untuk benar-benar menjaga kebersihan dalam pengolahannya.
2. Pastikan Bebas Bahan Kimia
Selain kebersihan saat proses pengolahan, pastikan pula tidak ada bahan tambahan kimia tercampur dalam ramuan yang belum teruji klinis keamanannya.
Tambahan bahan kimia yang belum tentu aman tersebut dapat memicu reaksi alergi. Tidak hanya iritasi, luka dan infeksi sekunder bisa mengancam.
Artikel Lainnya: Kesalahan dalam Membersihkan Vagina yang Wajib Diketahui Wanita
3. Suhu Juga Perlu Diperhatikan
Tidak hanya memperhatikan berbagai bahan ramuan atau jamu untuk perawatan Miss. V, suhunya juga perlu dicermati. Ini penting untuk menghindari risiko efek samping yang bisa muncul.
Bila kamu menggunakan air rebusan, pastikan air tersebut didiamkan dulu sampai suhunya netral atau sama dengan suhu ruangan.
Perlu dicatat, suhu air yang terlalu hangat, bahkan cenderung panas, dapat membuat kulit vagina kemerahan sehingga dapat menimbulkan iritasi.
Biasanya, ini merupakan efek samping dari perawatan ratus. Tingginya suhu yang digunakan saat pengasapan dapat membuat kulit iritasi, bahkan bisa timbul luka bakar.
Sekali lagi, ini karena kulit di area vagina relatif lebih sensitif dan tipis dibandingkan dengan area tubuh lainnya. Karenanya, metode perawatan vagina apa pun yang kamu pilih, pastikan suhunya netral sehingga aman digunakan.
Ramuan tradisional untuk merawat organ kewanitaan boleh digunakan untuk vagina. Namun, pastikan semua bahannya benar-benar alami.
Selain itu, hindari paparan suhu tinggi di sekitar area vagina dan hanya gunakan ramuan di bagian luar vagina.
Ingin tahu lebih banyak soal cara merawat organ kewanitaan yang aman? Kamu bisa mengunduh aplikasi KlikDokter. Tanyakan juga kepada dokter secara online seputar kesehatan vagina melalui layanan Live Chat 24 jam. Mari #JagaSehatmu selalu!
[WA]
Sumber:
Robert M. (2019). Second-Degree Burn Sustained After Vaginal Steaming. Journal of obstetrics and gynaecology Canada : JOGC = Journal d'obstetrique et gynecologie du Canada : JOGC, 41(6), 838–839.
Shaaban, O. M., Youssef, A. E., Khodry, M. M., & Mostafa, S. A. (2013). Vaginal Douching By Women With Vulvovaginitis and Relation to Reproductive Health Hazards. BMC women's health, 13, 23.
Yıldırım, R., Vural, G., & Koçoğlu, E. (2020). Effect of Vaginal Douching on Vaginal Flora and Genital Infection. Journal of the Turkish German Gynecological Association, 21(1), 29–34.