Ibu Menyusui

Domperidone untuk Ibu Menyusui, Benarkah Bisa Memperlancar ASI?

dr. Sara Elise Wijono MRes, 26 Jul 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Ibu menyusui yang rutin mengonsumsi obat domperidone disinyalir akan memiliki produksi ASI yang melimpah. Benar atau tidak, ya? Yuk, cari tahu faktanya!

Domperidone untuk Ibu Menyusui, Benarkah Bisa Memperlancar ASI?

Salah satu kekhawatiran sebagian besar wanita yang baru saja melahirkan adalah tidak bisa memberikan ASI eksklusif kepada buah hatinya.

Berbagai faktor memang dapat memengaruhi produksi ASI, sehingga ada kalanya air susu hanya keluar sedikit. 

Tidak jarang juga terjadi perceived insufficient milk, di mana ibu menyusui atau keluarganya merasa ASI terlalu sedikit padahal sebenarnya jumlahnya cukup untuk kebutuhan bayi.

Beragam cara pun akhirnya dilakukan agar jumlah ASI yang keluar bisa lebih banyak. Tak jarang, diharapkan ASI segera melimpah secara instan. 

Nah, salah satu cara yang disinyalir ampuh untuk meningkatkan produksi ASI pada ibu menyusui adalah dengan mengonsumsi obat domperidone. Sebenarnya, bagaimana efektivitas domperidone untuk ASI?

Manfaat Domperidone untuk Pelancar ASI

Domperidone adalah obat yang sejatinya berfungsi untuk mengatasi mual, sehingga orang yang mengonsumsinya tidak muntah. Obat jenis ini juga akan meningkatkan pergerakan saluran pencernaan supaya makanan bisa lebih cepat menuju usus.

Karena fungsi utamanya memang bukan sebagai ASI booster, tak sedikit juga yang meragukan khasiat domperidone untuk ibu menyusui. 

Dari sisi medis, apakah penggunaan domperidone untuk ASI dapat memberikan hasil yang efektif? 

Artikel lainnya: Bisa Lancarkan ASI, Ternyata Fenugreek Mengandung Ini! 

Obat domperidone memang bisa membantu meningkatkan jumlah ASI pada mereka yang benar-benar membutuhkannya. 

Faktanya, domperidone merangsang pelepasan hormon prolaktin. Hormon tersebut berperan besar terhadap jumlah dan lancar/tidak keluarnya ASI. 

Mengutip laman Children’s Health Queensland Hospital and Health Service, ada beberapa hal yang mungkin akan diperhatikan dokter sebelum meresepkan domperidone untuk ibu menyusui, yaitu:

  • Apakah pasien telah diberikan dukungan yang memadai dari berkonsultasi dengan pakar laktasi? Pasalnya, salah satu faktor utama kurangnya pasokan ASI adalah karena pengeluaran ASI dari payudara yang kurang maksimal. Hal ini dapat diatasi dengan manajemen laktasi yang baik. 
  • Apakah pakar laktasi setuju bahwa ibu mengalami masalah pasokan ASI dan memang membutuhkan bantuan obat-obatan? Sebaiknya, obat diberikan jika memang tidak ada perubahan pasokan ASI setelah dilakukan manajemen laktasi yang baik.
  • Kondisi medis, seperti aritmia jantung, juga mesti diperhatikan. Jika pasien sedang mengonsumsi obat-obatan yang memengaruhi irama jantung, dikhawatirkan obat tersebut akan berinteraksi negatif dengan domperidone.

Adakah Efek Samping Domperidone untuk Ibu Menyusui?

Domperidone dapat memiliki berbagai macam efek samping, yang paling dikhawatirkan adalah menyebabkan kelainan pada irama jantung. 

Efek samping lainnya yang dapat muncul adalah:

Walau terkesan menakutkan, perlu disadari bahwa berbagai efek samping ini bukan berarti pasti akan dialami ibu menyusui yang mengonsumsi domperidone. 

Namun, sebaiknya kemungkinan efek samping ini diketahui sebelum mulai menggunakan domperidone.

Sekitar 10 persen ibu pengguna domperidone mengalami sakit kepala ringan untuk sementara waktu. 

Pada kasus yang jarang terjadi, domperidone juga bisa memicu migrain. Alhasil, mereka harus mengonsumsi obat sakit kepala sebelah dan menghentikan penggunaan domperidone sebelum dosisnya disesuaikan lagi.

Bagi ibu menyusui sendiri, domperidone aman dikonsumsi. Jadi, jika memang disarankan oleh dokter, maka dapat diminum.

Artikel Lainnya: Pilihan Sayuran untuk Melancarkan Produksi ASI

Dosis dan Aturan Minum Domperidone Saat Menyusui

Dosis domperidone untuk ibu menyusui yang dianjurkan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) lewat laman resminya adalah 10 hingga 20 miligram. Obat tersebut dapat dikonsumsi sebanyak 3 hingga 4 kali dalam sehari. 

Lamanya konsumsi obat tergantung pada kondisi ibu dan anjuran dokter yang merawat.

Umumnya, dosis awal yang disarankan adalah 3 kali 10 miligram. Meski begitu, sebaiknya ibu benar-benar berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter sebelum mengonsumsinya sendiri.

Hasil dari konsumsi domperidone untuk ASI biasanya dapat  terlihat setelah beberapa hari (kurang dari seminggu). Bahkan, ada juga yang merasakan manfaatnya pada 24 jam pertama.

Walaupun pasokan ASI mulai meningkat, obat tersebut perlu dikonsumsi selama 2 hingga 3 minggu selanjutnya agar hasilnya optimal.

Ibu bisa mengonsumsinya pada pukul 6 pagi, 2 siang, dan 10 malam. Setelah suplai ASI lebih stabil di minggu-minggu setelahnya, dokter akan mengurangi dosisnya secara bertahap sampai berhenti sepenuhnya dari obat tersebut. 

Jangan lupakan juga untuk menerapkan manajemen laktasi yang maksimal.

Meski bermanfaat, hindari terlalu mengandalkan domperidone untuk memperlancar ASI. Tidak disarankan juga untuk mengonsumsinya tanpa berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter. 

Masih ada pertanyaan seputar laktasi dan kesehatan? Jangan sungkan untuk konsultasi online dengan dokter melalui layanan Live Chat 24 Jam atau di aplikasi KlikDokter. Mari #JagaSehatmu dan si Kecil selalu!

[RS]

Menyusui
ASI
Domperidone