Informasi tentang vaksinasi dan penderita penyakit komorbid mungkin lebih banyak beredar dibanding vaksin COVID-19 ibu menyusui.
Pasalnya, ada beberapa kriteria yang mesti dipenuhi oleh mereka sebelum disuntik agar minim efek samping.
Kendati begitu, info studi terbaru tentang vaksin covid ibu menyusui juga tak kalah penting. Dilaporkan, antibodi virus corona telah ditemukan di dalam ASI busui yang sudah divaksinasi.
Temuan tentang Antibodi Virus Corona pada ASI Busui Pasca Vaksinasi
Kabar baik ini pada awalnya disebarluaskan oleh salah satu dokter anak asal New York, Amerika Serikat, Dr. Risa Hoshino, MD.
Lewat akun Instagram pribadinya, ia mengunggah hasil studi yang dipublikasikan di dalam jurnal medRxiv.
Penelitian yang berjudul SARS-CoV-2 Antibodies Detected in Human Breast Milk Post-Vaccination (2021) itu mendaftarkan enam ibu menyusui sebagai peserta vaksin covid dari Pfizer atau Moderna.
Waktu vaksinasi berkisar antara Desember 2020 hingga Januari 2021. Peneliti lalu mengumpulkan sample ASI dalam tiga waktu.
Artikel Lainnya: Bolehkah Ibu Menyusui Vaksinasi COVID-19? Ini Kata Dokter
Waktu pertama adalah ASI sebelum divaksinasi. Kedua, ASI setelah disuntik dosis pertama. Ketiga, ASI usai empat belas hari disuntik dosis kedua.
Hasil yang didapat cukup memuaskan. Mereka mengamati adanya peningkatan kadar antibodi IgG dan IgA spesifik SARS-CoV-2 secara signifikan di dalam ASI.
Pembentukan antibodi tersebut muncul tujuh hari setelah busui mendapatkan dosis vaksin pertama. Antibodi IgG paling banyak ditemukan.
IgG adalah antibodi yang ditemukan di darah dan cairan tubuh lainnya. Ketika tubuh mendeteksi adanya antigen (misalnya virus), sel darah putih akan menahan serta mengikat antigen tersebut.
Kemudian, sel darah putih akan memproduksi antibodi IgG untuk membunuhnya. Sedangkan, IgA adalah antibodi yang biasanya terbentuk ketika seseorang mengalami alergi.
Bukan di dalam darah, IgA berada di selaput lendir tubuh, khususnya saluran cerna dan pernapasan.
Kadar antibodi tersebut sayangnya menurun sebelum busui mendapatkan dosis vaksin yang kedua.
Setelah menerima dosis kedua alias dosis penguat, barulah antibodi IgG dan IgA kembali meningkat dan memberikan respons yang berkelanjutan.
Artikel Lainnya: Catat, Ini Daftar Vaksin yang Aman dan Dilarang untuk Ibu Hamil
Bagaimana Efeknya terhadap Bayi?
Ditemukannya antibodi virus corona di dalam ASI busui yang sudah menerima vaksin tentunya memberikan kebahagiaan tersendiri. Sebab, hal itu dapat memberikan perlindungan untuk bayi terhadap COVID-19.
Kehidupan bayi memang sangat bergantung pada ASI dan antibodi ibu. Karena, sistem kekebalannya belum terbentuk sempurna.
Terlepas dari efek vaksin covid ibu menyusui, ASI sendiri sebenarnya sudah mengandung antibodi IgA yang berfungsi meningkatkan kekebalan di selaput lendir bayi.
Antibodi tersebut juga mampu mengikat dan mencegah virus bertindak lebih jauh lagi terhadap sel-sel tubuh bayi.
Dokter Arina Heidyana berpendapat, penemuan antibodi virus corona pada ASI busui tentunya merupakan hal yang sangat baik.
“Berarti ada harapan bahwa bayi yang diberikan ASI dari ibu yang telah divaksinasi juga bisa mendapatkan antibodi tersebut,” tutur dr. Arina.
Artikel Lainnya: Bolehkan Ibu Hamil Menerima Vaksin Corona?
Ia menambahkan, “Tapi yang perlu diingat, studi ini masih berskala kecil karena hanya menggunakan enam busui. Kita harus menunggu dulu penelitian-penelitian berikutnya untuk memastikan apakah semua busui menerima efek yang sama atau tidak.”
Efek positifnya memang belum bisa dipastikan pada semua ibu. Namun, dr. Arina mengatakan tidak ada efek negatif yang terjadi pada bayi ketika si kecil minum ASI berantibodi.
American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) juga merekomendasikan para busui untuk mendapatkan suntikan vaksin covid demi melindungi diri dan buah hati.
Itu dia penjelasan tentang antibodi virus corona yang ditemukan di dalam ASI pascavaksinasi. Bila ada pertanyaan seputar ASI dan virus corona, tanya langsung kepada dokter kami lewat fitur LiveChat di aplikasi Klikdokter.
(FR/AYU)